Inspiration Book MESTAKUNG



Apa yang terjadi ketika kita menuangkan pasir sedikit demi sedikit ke atas lantai? Ya, betul, pasir akan membentuk suatu bukit pasir kecil. Jika terus menuangkan pasir, bukit pasir semakin lama semakin besar dan tinggi. Ketika bukit pasir mencapai suatu ketinggian tertentu yang kita sebut ketinggian kritis, terjadilah suatu keanehan. Pada ketinggian kritis ketika kita menjatuhkan beberapa butir pasir,terlihat butir-butir pasir ini mengatur dirinya.

Pada kondisi kritis, proses pengaturan diri tidak hanya terjadi dalam diri satu individu saja, tetapi juga dalam diri individu-individu lain disekitarnya. Kemudian individu-individu ini secara bersama-sama mengatur dirinya sehingga mem-brojol-lah (emerge) suatu situasi yang akan mengubah situasi kritis ini.
Dalam fisika, proses pengaturan diri pada kondisi kritis dikenal sebagai fenomena kritis (critical phenomena). Proses pengauran diri secara bersama-sama ini dinamakan MESTAKUNG, yang merupakan singkatan dari seMESTA menduKUNG. Bayangkan semesta bekerja bersama-sama pada kondis kritis untuk mengubah situasi kritis ini. Mestakung terjadi pada gejala-gejala fisika, ekonomi, sosial dan biologi. Misalnya, bagaimana angsa-angsa terbang membentuk pola seperti huruf “V” ketika berimigrasi dari satu tempat ke tempat lain atau bagaimana sekelompok ikan-ikan secara bersama-sama berenang dan bereaksi terhadap bahaya. Gerakan teratur mereka secara bersamaan ini, berlangsung tanpa paksaan (tidak ada yang memaksa mereka bergerak secara serentak). Mereka melakukan itu karena dorongan dari dalam diri mereka sendiri.

Teuku Alamsyah bercerita waktu kecil dia tidak pandi menyanyi. Dia sangat malu ssetiap kali disuruh menyanyi. Suatu saat kepala sekolah memanggil Alam kecil, yang waktu itu masih duduk di Sekolah Dasar, untuk mengikuti lomba menyanyi. Alam kecil sangat takut, keringat dingin mulai keluar. Ternyata, rasa takut ini memberikan dampak positif, Alam kecil terpacu untuk belajar menyanyi, Dia belajar dan belajar. Orang tua bahkan sekolahnya pun mendukung, tanpa paksaan. Akhirnya, ketika tiba saatnya bertanding, Alam kecil tampil sangat percaya diri dan tahu apa hasilnya? Alam kecil keluar ssebagai juara menyanyi tingkat provinsi Aceh. Luar Biasa.. Kondisi kritis menyebkan pengaturan diri dalam diri Alam kecil dan lingkungannya. Inilah Mestakung yang membantu Aa kecil lepas dari kondisi kritis.


Rahasia Kesuksesan Tim Olimpiade Indonesia


      Target Tim Olimpiade Fisika kali ini adalah medali emas di IphO XXX di Padua Italia. Waktu training setahun penuh. Mestakung pertama terjadi. Ketika kami menetapkan sasaarna dan mulai melangkah tim TOFI menemukan seorang anak berbakat dari Bali bernama Made Agus WIrawan, anak seorang pemahat. Dia sangaat rajin dan cerdas. Soal-soal sul;it dapaat dikerjakan dengan baik. Mestakung kedua adalah terjunnya para alumni untuk ikut melatih dan menjadi co-leader dalam TOFI. Pengalaman mereka akan menjadi contoh yang bagus bagi para peserta untuk bertanding. Mestakung ketiga terjadi dalm hal pendanaan. Kami memperoleh  sejumlah dana yang dibutuhkan untuk pembinaan dan keberangkatan. Pak Joko seorang yang saya hormati pernah bercerita bahwa kalau menginginkan sesuatu, bayangkanlah, lalu gambarkan impian tersebut dipikiran kita sedetail mungkin. Ucapkan berulang-ulang dalam doa. Maka kita akan mendapatkannya. Apa yang diucapkan oleh pak Joko adalah konsep mestakung. Dengan keyakinan dapat meraih medali emas dalam olimpiade Fisika International XXX, kami berangkat ke Padua, Italia. Sesampainya disana, soal pun diterjemahkan kedalam bahasa Ibunya masing-masing. Hingga pukul 2 pagi, tim Indonesia masih belum menyelesaikan terjemahannya. Namun ajaib, dorongan untuk menjadi juara ternyata membuat kami mampu bertahan terus. Inilah mestakung! Soal pun selesai diterjemahkan pukul 6 pagi. Para siswa pun melakukan ujian tes teori. Setelah selesai hasilnya diberikan kepada para leader. Penilaian pun dimulai. Selesai meeting hasil pekerjaan siswa dibagikan. Dan Agus dari tim Indonesia mendapat poin 40,7 poin dari 50. Kami pun terkejut karena menurut kami Agus mendapat nilai 44-47 poin. Kami mendapat kesalahan penilaian pada juri. Semalaman kami tidak tidur untuk menyusun strategi bagaimana bisa meyakinkan juri bahwa apa yang dinilai itu keliru. Kami berjuang bersungguh-sungguh. Mestakung membuat kami melewati mala mini dengan strategi yang mantap. Waktu yang ditunggu pun tiba. Setelah perdebatan selama 20 menit niali Agus naik dari 40,7 menjadi 41,2 naik lagi 42, selanjutnya 42,7, dan akhirnya 44,4 poin. Selesai moderasi diumumkan nilai tertingginya ternyata adlah 49,8 poin.  Dengan batas bawah emas 43 poin, perak 37 poin, perunggu 31 poin dan honorable 24 poin.

Saat pembagian medali, suasana sanagt mengharukan. Untuk pertama kalinya dalam ssejarah ada siswa Indonesia naik ke panggung menerima medali emas di Olimpiade Fisika International. Suasana begitu mengharukan. Rasa capai dan lelah hilang sekejap. Perjuangan bertahun tahun ternyata membuahkan hasil yang manis sekali. Anak Indonesia ternyata mampu. MESTAKUNG.

No comments:

Post a Comment