Disini saya akan membahas tentang perbedaan psikoterapi dan
konseling mental illness dan bentuk
terapi.
A.
Perbedaan psikoterapi dan konseling
Orang yangmelakukan
psikoterapi disebut psikoterapis. Seorang psikoterapis bisa dari kalangan
dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu
psikologi dan mampu melakukan psikoterapi. Psikoterapi merupakan proses
interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan
psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis
dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi
keluhan secara professional dan legal. Psikoterapi bukan untuk menangani orang
gila (orang yang rusak otaknya). Sebaliknya psikoterapi hanya digunakan untuk
menangani orang yang waras yang sedang mengalami masalah psikologis, atau untuk
membantuk orang normal yang ingin meningkatkan kemampuan pikirannya, sedangkan
penanganan orang gila adalah urusan Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
B.
Pendekatan psikoterapi terhadap mental illness
J.P Chaplin berpendapat bahwa mental illness atau mental disorder (kekacauan mental, penyakit mental) merupakan
ketidakmampuan menyesuaikan diri yang serius sifatnya, yang mengakibatkan
ketidakmampuan tertentu. Sumber kekacauan tersebut bisa bersifat psikogenesis
maupun organis, dan mencakp reaksi psikotis maupun reaksi neurotis yang lebih
serius.
Ada beberapa pendekatan psikoterapi mental illness, diantaranya;
a) Biological
Meliputi keadaan mental organic, penyakit afektif, psikosis dan
penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan
ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental
disebabkan karena kurangnya insulin.
b) Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang
buruk, sekuel pasca-traumatik,
kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan
respon emosional penuh stress yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga
meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan
lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.
c) Sosiological
Meliputi kesukaran pada system dukungan sosial, makna sosial atau budaya
dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan
pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi
sosio-budaya tertentu.
d) Philoshopic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri
seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar
falsafahnya tetap ada, yakni menghargai system nilai yang dimiliki oleh klien,
sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.
C.
Bentuk-bentuk Terapi
Bentuk utama
terapi menurut Wolberg diantaranya:
a) Supportive Therapy
Terapi yang bertujuan untuk memperkuat benteng pertahanan diri,
memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi kepribadian serta
mengembalikan pada penyesuain diri yang seimbang.
b) Reeducative Therapy
Terapi yang bertujuan untuk mewujudkan penyesuain kembali, perubahan atau
modifikasi sasaran atau tujuan hidup dan menghidupkan potensi kreatif.
c) Reconstructive Therapy
Terapi
yang bertujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik-konflik yang tidak
disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan mengembangkan potensi
penyesuaian yang baru.
Sumber:
No comments:
Post a Comment